Perkembangan moda transportasi yang ada di Indonesia dirasakan cukup signifikan. Walaupun masih kalah jauh daripada negara-negara lainnya, prestasi pembangunan yang ada di tanah air rasanya cukup adil apabila diapresiasi dengan baik. Setidaknya, kini masyarakat tak lagi mengalami kesulitan untuk berpergian.
Kendaraan umum yang kini semakin mudah dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat tampaknya tak lepas dari perkembangan moda transportasi dari masa ke masa. Jika dulunya kebanyakan penduduk Indonesia berpergian dengan berjalan kaki atau menunggang kuda, kini hal itu rasanya sedikit sekali terjadi. Malahan, yang ada kini masyarakat berbondong-bondong menikmati layanan transportasi umum yang telah disiapkan oleh pemerintah.
Jika kita kembali ke beberapa tahun belakangan, tentunya transportasi umum yang ada seperti sekarang belum bisa ditemukan. Malahan, yang ada justru berbagai transportasi tradisional yang menjadi pilihan masyarakat untuk berpergian. Nah, makanya kali ini YuKepo mau bahas mengenai beberapa alat transportasi tradisional yang menjadi pilihan masyarakat. Kira-kira masih ada sampai sekarang gak, ya? Yuk, kepoin bareng YuKepo!
Delman
Alat
transportasi tradisional ini masih banyak ditemukan di beberapa kota besar,
termasuk di Jakarta dan Yogyakarta. Biasa diberi nama “delman” karena alat
transportasi ini ditemukan oleh Charles Theodore Deelman yang merupakan seorang
insinyur di masa Hindia Belanda.
Becak
Becak
hingga kini masih banyak ditemukan di beberapa kompleks perumahan sebagai
sarana antarjemput di perumahan tersebut. Kini mayoritas yang menunggang becak
ini sudah berusia lanjut, banyak juga yang sudah beralih menjadi tukang ojek. Tapi,
keberadaannya masih bisa ditemukan di banyak tempat wisata.
Bentor
Bentor
adalah becak motor. Becak ini menggunakan sepeda motor sebagai penggeraknya.
Jadi, si tukang becak gak perlu lagi capek mengayuh. Jarak tempuh yang mampu dilayaninya
juga biasanya lebih jauh daripada becak biasa. Bentor ini semula menjadi
kendaraan khas Gorontalo, namun kini bisa juga ditemukan di Yogyakarta dan
daerah lainnya.
Pedati
Pedati
secara garis besar sama dengan delman, bedanya adalah di tenaga penggeraknya.
Kalau delman ditarik oleh kuda, pedati ini digerakkan biasanya oleh sapi. Gak
hanya mengangkut orang, pedati ini juga gak jarang menjadi sarana angkutan
barang di kawasan pedesaan.
Andong
Bagi
kamu yang pernah berkunjung ke Yogyakarta pasti udah gak aneh lagi dengan
kendaraan tradisional ini. Mirip-mirip dengan delman juga sih, tapi
perbedaannya bisa dilihat dari desain kereta dan jumlah rodanya. Kalau delman
memiliki dua roda, nah andong ini memiliki empat roda. Sekilas memang mirip
dengan kereta kencana, sih.
Beberapa moda transportasi di atas nyatanya
masih banyak ditemukan di beberapa tempat, termasuk di Jakarta dan kota-kota
besar lainnya. Kebayang gak sih gimana perjuangan moda transportasi tradisional
ini dalam hal persaingan dengan transportasi yang lebih maju? Tentunya bukan
hal mudah untuk tetap eksis dan perlahan tergerus oleh modernisasi. Menurutmu,
alat-alat transportasi tradisional di atas harusnya dilestarikan atau
dimusnahkan? Mendingan dilestarikan sih, tapi ditertibkan aja biar gak
mengganggu satu dan lainnya.Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar