I've made up my mind,Don't need to think it overIf I'm wrong, I am rightDon't need to look no further,This ain't lustI know this is loveBut, if I tell the worldI'll never say enough'cause it was not said to youAnd that's exactly what I need to doIf I end up with you
[Chorus]Should I give up,Or should I just keep chasin' pavements?Even if it leads nowhereOr would it be a wasteEven if I knew my placeShould I leave it thereShould I give up,Or should I just keep chasin' pavementsEven if it leads nowhere
I build myself upAnd fly around in circlesWaitin' as my heart dropsAnd my back begins to tingleFinally, could this be it
[Chorus]Or should I give upOr should I just keep chasin' pavementsEven if it leads nowhereOr would it be a wasteEven if I knew my placeShould I leave it there
Should I give upOr should I just keep chasin' pavementsEven if it leads nowhereOr would it be a wasteEven if I knew my place should I leave it thereShould I give upOr should I just keep on chasin' pavementsShould I just keep no chasin' pavementsOhh oh
[Chorus x2]
Sepertinya
aneh ya, ‘mengejar trotoar’. Tapi bukan seperti itu lagunya. Memang arti
harafiahnya begitu, karena lagu ini berdasarkan cerita nyata dari Adele sendiri
yang berlari tanpa tujuan di trotoar pagi-pagi sekali karena baru saja diputus
oleh kekasihnya. Kalau bahasaku sih, mengejar kekosongan, mengejar kehampaan,
atau menggapai sesuatu yang tak berujung.
If I'm wrong I am right, don't need to look no further
This ain't lust, I know this is love
Telah kuubah pikiranku, mencoba untuk tak selalu memikirkannya kembali. Ketika aku salah, ternyata aku berbuat benar. Sudahlah, tak perlu mempedulikannya lagi. Bagiku, apa yang kuminta itu, tetaplah bukan nafsu belaka, tapi sebuah cinta.
But if I tell the world, I'll never say enough
'Cause it was not said to you
And that's exactly what I need to do if I end up with you
Tapi jika keinginanku itu kuungkapkan ke seluruh dunia, tak akan cukup kata untuk mewakilinya, karena hanya dirimulah yang harusnya mendengar apa yang kukata. Dan permintaanku itu adalah permintaan terakhir dariku, sesuatu yang ingin kulakukan jika hubungan kita memang harus berakhir.
Should I give up or should I just keep chasing pavements
Even if it leads nowhere?
Or would it be a waste even if I knew my place
Should I leave it there?
Should I give up or should I just keep chasing pavements
Even if it leads nowhere?
Apakah aku harus menyerah pada keadaan ataukah aku harus terus berlari tanpa tujuan? Apakah akan sia-sia jika aku menempatkan diriku di tempat yang semestinya sekarang? Ataukah aku harus terpaksa pergi lagi?
I build myself up and fly around in circles
Waiting as my heart drops and my back begins to tingle
Finally could this be it?
Aku telah membentengi diriku dan melihat keseluruhan ceritaku kembali. Aku terlalu terpuruk saat ini. Yang bisa kulakukan hanyalah menunggu hatiku berguguran dan bersemi kembali. Sebelum sempurna berguguran, tak akan pernah bersemi. Apakah hubungan kita memang harus menghancurkanku seperti ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar