Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh National College Health
Assessment di tahun 2014, sebanyak 33 persen mahasiswa yang menjalani
survei, mengalami depresi selama kurang lebih setahun belakangan. Akibat
depresi ini, mereka jadi kesulitan fokus belajar dan mengerjakan tugas karena
terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil yang terjadi di hidup mereka. Penelitian
lain di tahun 2015 juga menyimpulkan hasil yang senada bahwa 20 persen mahasiswa
masa kini mencari perawatan dan konsultasi jiwa terkait tekanan yang mereka
alami di dunia akademis. Bahkan, 9 persen di antaranya mengaku, secara serius
mereka sempat terlintas untuk bunuh diri karena tak kuat menanggung beban yang
dialaminya.
Krisis mental mahasiswa zaman sekarang semakin bertambah ketimbang 23 tahun yang lalu
Gregg Henriques, Ph.D, seorang professor dari James Madison University di
Virginia, mengatakan bahwa angka-angka yang didapatkan dari hasil penelitian di
atas merupakan indikasi bahwa mahasiswa masa kini mengalami hal serius yang
disebut krisis kesehatan mental. Jumlah mahasiswa yang mengalami depresi dan
kekhawatiran berlebih di pertengahan tahun 80-an, berkisar di angka 10-15
persen. Melonjak drastis di tahun 2010-an di angka 33 hingga 40 persen dengan
berbagai gejala yang mengikutinya, seperi gangguan makan, menyakiti diri
sendiri hingga keputusan untuk bunuh diri.
Penyebab depresi pada mahasiswa zaman sekarang
Berbicara soal penyebab depresi, mayoritas mahasiswa mengaku bahwa mereka
ditekan untuk bisa membuktikan bahwa mereka sukses secara akademis.
Bagaimana mereka bisa menyelesaikan skripsi dan tahun akhir dengan tepat waktu
sebagai indikator kesuksesannya, menjadi momok yang menghantui mereka selama
ini.
Orang tua telah mengeluarkan banyak biaya untuk menyekolahkan para mahasiswa
ini sehingga muncul rasa penyesalan jika tak bisa selesai tepat waktu, dengan
hasil yang memuaskan. Sementara untuk mencapai kesuksesan tersebut, jalannya
gak bisa mulus-mulus saja. Pasti ada rintangan dan ujiannya. Ternyata para
mahasiswa ini merasa takut menghadapi rintangan dan ujian, karena dihantui rasa
takut gagal sebelumnya.
Selain tekanan dari pihak luar, sosial media turut menjadi penyebab stres para mahasiswa
Sosial media meningkatkan level kekhawatiran dan depresi pada seseorang karena
secara tak sadar ia membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang
ditunjukkan melalui postingan-postingan di sosial medianya.
https://www.kaskus.co.id/thread/59b676e6d44f9f49508b4570/mahasiswa-sekarang-lebih-mudah-depresi-ketimbang-mahasiswa-dulu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar