Film
3 Dimensi (3D)
3 dimensi merupakan suatu karya yang
tidak hanya dibatasi oleh sisi panjang dan lebar, tetapi juga menampilkan
kedalaman, atau dapat dikatakan memiliki ruang. Dalam perfilman, film 3 dimensi
memberikan pengalaman menonton film yang seolah nyata, di mana gambar yang
ditayangkan seolah berada di luar layar. Dalam penyajiannya, biasanya penonton
membutuhkan sebuah kacamata khusus dengan lensa berwarna merah dan biru. Warna
merah di sebelah kiri dan biru di sebelah kanan. Kelemahan film 3 dimensi
adalah jika menontonnya di bioskop, gambar yang ditayangkan akan terlihat buram
dan tidak jelas jika tidak menggunakan kacamata. Penggunaan kacamata tidak
selalu nyaman, terlebih bagi orang-orang yang memang membutuhkan kacamata untuk
membantu penglihatan mereka.
Dalam pengertian seni rupa, sebuah karya 3
dimensi merupakan suatu karya yang tidak hanya dibatasi oleh sisi panjang dan
lebar, tetapi juga menampilkan kedalaman, atau dapat dikatakan memiliki ruang.
Dalam perfilman, film 3 dimensi memberikan pengalaman menonton film yang seolah
nyata, di mana gambar yang ditayangkan seolah berada di luar layar. Dalam
penyajiannya, biasanya penonton membutuhkan sebuah kacamata khusus dengan lensa
berwarna merah dan biru. Warna merah di sebelah kiri dan biru di sebelah kanan.
Kelemahan film 3 dimensi adalah jika menontonnya di bioskop, gambar yang
ditayangkan akan terlihat buram dan tidak jelas jika tidak menggunakan
kacamata. Penggunaan kacamata tidak selalu nyaman, terlebih bagi orang-orang
yang memang membutuhkan kacamata untuk membantu penglihatan mereka.
Pada
saat ini sudah banyak film hollywood yang berformat 3D, bahkan beberapa film
tidak memiliki versi biasanya dan hanya terdapat format 3D. Sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai film berformat 3D ini, karena format
ini mengharuskan kita menggunakan kacamata 3D. Dan film-film tersebut juga
memiliki efek nyata, yaitu efek gambar yang keluar dari layar, dan hanya
bisa terlihat jika kita menggunakan kacamata 3D ini. Di tahun-tahun sebelumnya,
hanya film animasi sajalah yang memiliki format 3D. Namun, akibat berkembangnya
kecanggihan CGI, maka film biasa seperti live action pun sudah berformat 3D. Di
beberapa film 3D, bahkan tidak terdapat Subtitle nya, dikarenakan memasukan
suatu subtitle ke film dengan format 3D ini akan menurunkan kualitas film
sebesar 10%.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar