Perbedaan Teknologi
2D, 3D, dan 4D
1.) 2D
Ciri
dari format film dengan teknologi 2D ini adalah, tidak adanya benang halus,
suaranya yang bagus, warnanya lebih cerah, dan tajam, namun,
kekurangan dari format 2D ini adalah, resolusinya yang tidak sebesar format
biasa, karena apabila semakin lebar resolusinya maka akan semakin gepeng
layarnya. Bagian-bagian adegan yang tersensor (dengan cara potong adegan) lebih
halus ketimbang format biasa, bahkan seperti tidak tersensor potongan adegan
tersebut. Secara umum, format 2D ini memiliki gambar yang lebih halus layaknya
kita menonton DVD dirumah dengan kualitas suara yang bagus.
2.) 3D
Pada
saat ini sudah banyak film hollywood yang berformat 3D, bahkan beberapa film
tidak memiliki versi biasanya dan hanya terdapat format 3D. Sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai film berformat 3D ini, karena format
ini mengharuskan kita menggunakan kacamata 3D. Dan film-film tersebut juga
memiliki efek nyata, yaitu efek gambar yang keluar dari layar, dan hanya
bisa terlihat jika kita menggunakan kacamata 3D ini. Di tahun-tahun sebelumnya,
hanya film animasi sajalah yang memiliki format 3D. Namun, akibat berkembangnya
kecanggihan CGI, maka film biasa seperti live action pun sudah berformat 3D. Di
beberapa film 3D, bahkan tidak terdapat Subtitle nya, dikarenakan memasukan
suatu subtitle ke film dengan format 3D ini akan menurunkan kualitas film
sebesar 10%.
3. 4D
Tidak berbeda jauh dengan format 3D, hanya saja efek dari film 4D ini, bukan hanya gambarnya saja yang keluar, melainkan ada getaran-getaran atau efek-efek nyata yg dihasilkan. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air menetes. Lalu ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar juga, memang unik dan mengasyikan tetapi para penonton pasti tidak akan fokus ke filmnya melainkan ke efeknya saja. Film berformat seperti ini tidak hanya mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir. Dan format film ini pun harus diputar pada bioskop-bioskop khusus saja.