BAB
I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Badan usaha dapat didefinisikan sebagai
organisasi kesatuan yuridis dan ekonomi yang terstuktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk
mencari laba ( keuntungan ). Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan
yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang
dan jasa bagi masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya
suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya
pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis
kemiskinan.
Peranan
badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,
dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada
beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha
campuran.
B . Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut
:
1.
Apa pengertian badan usaha dan bagaimana proses pendirinya?
2.
Apa Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan?
3.
Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
4.
Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari masing- masing badan
usaha?
5.
Apa peran badan usaha untuk perekonomia Indonesia?
C . Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah
1.
Untuk mengetahui pengertian badan usaha dan bagaimana proses
pendiriannya.
2.
Untuk mengetahui perbedaan antara badan usaha dan
perusahaan.
3.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan usaha.
4.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing badan usaha
5.
Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk
perekonomian Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A . Pengertian Badan
Usaha
Badan usaha adalah sebuah organisasi
kesatuan yuridis ( Hukum ) Teknis dan ekonomis yang terstuktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan untuk
mencari laba ( keuntungan ).
Sedangkan Perusahaan adalah Suatu
unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk
menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta
melakukan upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat.
B
. Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun
pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga
sementara sedangkan perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi. Perbedaan Badan usaha dengan Perusahaan
Badan
Usaha
|
Perusahaan
|
Suatu Kebulatan Ekonomi
|
Bagian Dari Badan Usaha
|
Kesatuan Yuridis Dan Ekonomi
|
Kesatuan Teknis
|
Kesatuan organisasi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
mencari laba.
|
Bagian dari proses produksi dan merupakan
alat dan badan untuk memperoleh laba.
|
Tempat Kedudukan
|
Tempat kediaman/domisili,
pabrik/lokasi
|
Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dengan fungsi-fungsi sebagai berikut
:
1. Fungsi Operasional.
Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik. Terdiri dari fungsi pembelian dan produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi administrasi, fungsi tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan komunikasi.
Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik. Terdiri dari fungsi pembelian dan produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi administrasi, fungsi tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan komunikasi.
2. Fungsi Manajerial.
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola. Terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, dan fungsi pengendalian
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola. Terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, dan fungsi pengendalian
3. Fungsi social.
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal). Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat nyata bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Terdiri dari penyediaan lapangan kerja dan peingkatan kualitas hidup.
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal). Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat nyata bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Terdiri dari penyediaan lapangan kerja dan peingkatan kualitas hidup.
4. Fungsi Pertumbuhan Ekonomi Sosial.
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kemajuan dunia usaha. Kemajuan dunia usaha menyangkut kemajuan badan usaha.
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kemajuan dunia usaha. Kemajuan dunia usaha menyangkut kemajuan badan usaha.
C. Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Jenis- jenis badan Usaha dapat digolongkan menjadi 3 yaitu
Koperasi, BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ), dan BUMS ( Badan Usaha Milik
Swasta ).
1.
KOPERASI
Koperasi
merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang
berlandaskan asas-asas kekeluargaan yang bertujuan mensejahterakan para
anggotanya, dalam praktiknya koperasi juga melayani kepentingan
umum.
Menurut
undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Tujuan
koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur .
Fungsi dan peran koperasi di dalam
masyarakat dan pemerintah disesuaikan dengan Undang-Undang Koperasi, yaitu
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan social (Gendon, 213).
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka guru.
Berusaha
untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Persyaratan untuk mendirikan
koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta atas
dasar asas kekeluargaan adalah sebagai berikut ( Gendon, 2013 ):
1. Koperasi primer dibentuk
sekurang-kurangnya 20 orang.
2. Koperasi sekunder dibentuk
sekurang-kurangnya 3 koperasi.
3. Pembentukan koperasi dilakukan
dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar sekurang-kurangnya:
a.
Daftar
Nama Pendiri
b.
Nama
dan Tempat Kedudukan
c.
Maksud
dan Tujuan serta Bidang Usaha
d.
Ketentuan
Mengenai Keanggotaan
e.
Ketentuan
Mengenai Rapat Anggota
f.
Ketentuan
Mengenai Pengelolaan
g.
Ketentuan
Mengenai Permodalan
h.
Ketentuan
Mengenai Jangka Waktu Berdirinya
i.
Ketentuan
Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha
j.
Ketentuan
Mengenai Sanksi
Jenis
koperasi berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Secara umum koperasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Koperasi
primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.
2.
Koperasi
sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.
Modal
koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal
dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, atau hibah. Modal pinjaman
berasal dari anggota koperasi lainnya dan anggotanya, bank dan lembaga keuangan
lainnya, atau melalui penerbitan obligasi serta surat utang lainnya ( Gendon,
2013 ).
2.
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau
sebagian dimiliki oleh Pemerintah . Status pegawai badan usaha tersebut adalah
karyawan BUMN bukan pegawai negeri.
Ciri-Ciri BUMN ( Kuswandi, 2012 ) :
a.
Penguasaan
badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
b.
Pengawasan
dilakukan oleh pemerintah.
c.
Kekuasaan
penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
d.
Pemerintah
berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
e.
Semua
risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
f.
Untuk
mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
g.
Melayani
kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
h.
Merupakan
lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
i.
Merupakan
salah satu stabilisator perekonomian negara.
j.
Dapat
meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
k.
Modal
seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
l.
Peranan
pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh
negara.
m.
Pinjaman
pemerintah dalam bentuk obligasi.
n.
Modal
juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
o.
Bila
memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
BUMN sendiri sekarang ada 3 macam
yaitu Perjan, Perum dan Persero.
1. Perjan
Perjan
adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu
merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan
karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan
Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA
(Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai
salah satu bentuk BUMN memiliki modal ditetapkan melalui APBN ( Julaiha, 2012
).
Contoh Perusahaan Jawatan (Perjan) (
Kuswandi, 2012 ):
a.
Perjan
RS Jantung Harapan Kita
b.
Perjan
RS Cipto Mangunkusumo
c.
Perjan
RS AB Harahap Kita
d.
Perjan
RS Sanglah
e.
Perjan
RS Kariadi
f.
Perjan
RS M. Djamil
g.
Perjan
Kereta Api(PJKA) (sekarang PT Kereta Api Indonesia (Persero)
h.
Perjan
Pegadaian (sekarang Perum Penggadaian)
2. Perum
Perum adalah
perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi
sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa
menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya
diubah menjadi persero.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum) (
Kuswandi, 2012 ):
a.
Melayani
kepentingan masyarakat umum.
b.
Dipimpin
oleh seorang direksi/direktur.
c.
Mempunyai
kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan umum
(PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
d.
Dikelola
dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
e.
Pekerjanya
adalah pegawai perusahaan swasta.
f.
Memupuk
keuntungan untuk mengisi kas negara. Contohnya : Perum Pegadaian, Perum
Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA,Perum Peruri,Perum Perumnas,Perum Balai
Pustaka.
g.
Modalnya
dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
3. Persero
Persero
adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda
dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah
mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang
dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas Negara
Ciri-ciri Persero Adalah :
a.
Tujuan
utamanya mencari laba (Komersial)
b.
Modal
sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham-saham
c.
Dipimpin
oleh direksi
d.
Pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta
e.
Badan
usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f.
Tidak
memperoleh fasilitas negara
3. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )
Badan
Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali
oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,
bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai
hajat hidup orang
banyak.
Berdasarkan
bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan atas
:
A. Perusahaan
Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah
perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan
persekutuan ( Kuswandi, 2012 ) :
1.
Firma
Firma
adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu
memiliki kewajiban tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam
persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki kewajiban
terbatas.
Untuk
mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi dan yang
kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya
harus sampai di berita Negara. Namun jika memilih akta di bawah tangan proses
tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
Kepemimpinan
firma berada sepenuhnya di tangan pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap
segala resiko yang mungkin timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma
diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung
kesepakatan dari para pihak yang terlibat ( Gendon, 2013 ).
Kebaikan (
Julaiha, 2012 )
:
a.
Kemampuan
manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
b.
Pendiriannya
relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak memerlukan Akta Pendirian
c.
Dalam
pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat menggunakan
akta dibawah tangan (tidak formal).
d.
Lebih
mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya. Apalagi
jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak
peraturan permerintah yang mengatur.
e.
Lebih
mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka
terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Keburukan
( Gendon, 2013 ) :
a.
Pemilik
firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang dimilikinya.
b.
Apabila
salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka
akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
c.
Kesulitan
dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak yang
terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam
kemajuan usahanya.
2.
Persekutuan Komanditer
Persekutuan
Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau
lebih.
Persekutuan komanditer mengenal 2
istilah yaitu :
a. Sekutu aktif adalah anggota yang
memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang
perusahaan.
b. Sekutu pasif / sekutu komanditer
adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak
ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab
atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.
Kebaikan (
Gendon, 2013 ) :
a.
Bentuk
CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menegah,
sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
b.
CV
lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya.
c.
Lebih
mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya
oleh sekutu lainnya.
d.
CV
lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada sekutu Komanditer
sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
hanya sekutu komplementer.
e.
Pengenaan
pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan atau
laba yang diberikan kepada sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.
Keburukan
( Gendon, 2013 ) :
a.
Maka
tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi apabila sekutu komanditer
menjadi sekutu aktif.
b.
Status
hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek
besar.
Sementara itu untuk mendirikan CV
tidak diperlukan syarat yang berat. Adapun persyaratan pendirian CV adalah
sebagai berikut ( Gendon, 2013 ) :
1.
Pendirian
CV disyaratkan oleh dua orang, dengan menggunakan akta notaris dan menggunakan
bahasa Indonesia.
2.
Pada
pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke notaris adalah adanya
persiapan mengenai: nama CV yang akan digunakan, tempat kedudukan CV, siapa
saja yang bertindak sebagai persero aktif, dan persero diam, maksud dan tujuan
pendirian CV serta dokumen persyaratan yang lain.
3.
CV
tersebut didaftarkan pada pengadilan negeri setempat serta membawa perlengkapan
berupa: SKPD (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) dan NPWP atas nama CV yang
bersangkutan, guna memperkuat kedudukan CV.
3.
Perseroan Terbatas
Perseroan
terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan
saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap
pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen). Perseroan Terbatas
merupakan bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis – bisnis yang
besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang
dikeluarkan oleh Perusahaan itu. Dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat
akan menjadi ikut serta memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka
menjadi Pemilik Perusahaan tersebut. Atas pemilikan saham itu maka mereka para
pemegang saham itu lalu berhak memperoleh pembagian laba atau Deviden dari
perusahaan tersebut. Para pemegang saham itu mempunyai tanggung jawab yang
terbatas pada modal yang disertakan itu saja dan tidak ikut menanggunng utang –
utang yang dilakukan oleh perusahaan ( Nisa, 2012 ).
B.
Yayasan
Yayasan
merupakan badan usaha yang dibentuk untuk kegiatan sosial atau pelayanan
masyarakat. Tujuannya memberikan pelayanan seperti kesehatan atau pendidikan
atau pemberdayaan masyarakat umum dan tidak mencari keuntungan. Modal berasal
dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya (Gendon, 2013). Kekayaan yayasan
baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh yayasan.
Berdasarkan undang-undang ini dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau pihak
lain yang mempunyai kepentingan terhadap yayasan (Gendon,
2013).
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan
mempunyai organ yang terdiri atas:
1.
Pembina
2.
Pengurus
3.
Pengawas
Ketentuan,
syarat, dan pendirian yayasan antara lain (Gendon, 2013):
1.
Yayasan didirikan oleh satu orang atau
lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai kekayaan
awal.
2.
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta
notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
3.
Yayasan dapat didirikan berdasarkkan
surat wasiat.
4.
Yayasan memperoleh status badan hukum
setelah akta pendirian yayasan memperoleh pengesahan dari materi.
5.
Kewenangan materi dalam memberikan pengesahan
akta pendirian yayasan sebagai hukum dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atas nama menteri, yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan.
6.
Dalam memberikan pengesahan, Kepala
Kantor Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dapat meminta pertimbangan
instalasi terkait.
D.
Pendirian Badan Usaha
Alasan Mendirikan Badan Usaha (
Sudrajat, 2012 ) :
1.
Untuk Hidup
2.
Bebas dan tidak terikat
3.
Dorongan Sosial
4.
Mendapat Kekuasaan
5.
Melanjutkan Usaha Orang Tua
Faktor–Faktor Yang Harus Dihadapi
Dalam Pendirian Badan Usaha (Sudrajat, 2012):
1.
Barang dan Jasa yang akan dijual
2.
Pemasaran barang dan jasa
3.
Penentuan harga
4.
Pembelian
5.
Kebutuhan Tenaga Kerja
6.
Organisasi intern
7.
Pembelanjaan
8.
Jenis badan usaha yang akan dipilih.
Proses Pendirian Badan Usaha (
Sudrajat, 2012 )
Yang harus diperhatikan dalam
pendirian badan usaha adalah:
1.
Modal yang di miliki
2.
Dokumen perizinan
3.
Para pemegang saham
4.
Tujuan usaha
5.
Jenis usaha
E. SDM dan Organisasi
1. Devinisi
sumber daya manusia dalam sebuah organisasi.
Sumber daya
manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek
pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan
hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang
mempunyai kinerja yang optimum.Hartatik (2014) menyatakan bahwa pelatihan dan
pengembangan sering dilakukan oleh para rekrutmen atau tenaga kerja baru maupun
yang sudah lama sebagai upaya peningkatan kinerja karyawan. Untuk mencapai
kinerja yang memuaskan diperlukan kemampuan profesional untuk mencapainya harus
melalui beberapa tahapan atau kondisi.Pendidikan formal masih belum memadai
untuk mencapai kemampuan yang profesional. Untuk itu kemampuan SDM karyawan
harus diberdayakan melalui pelatihan, pendidikan dan pengembangan.Manajemen SDM
menurut Marwansyah (2010), manajemen sumber daya nmanusia dapat diartikan
sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan
melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian
kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan
industrial.
Manajemen
sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan
perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu
organisasi.Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber
daya manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam
pengelolaanya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan,
pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan
manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia merupakan
asset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa
digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan,
atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yan
professional semuanya menjadi tidak bermakna (Tjutju,2008). Eksistensi sumber
daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat
dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar
mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri.
2.
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di
kerjakan.
a.
Elemen
struktur organisasi
Adapun yang
dapat digunakan dalam penyusunan strategi sumber daya manusia organisasi
didalam organisasi antara lain :
-
Manajer
lini menangani aktivitas sumber daya manusia (strategik dan manajerial),
sementara administrasi sumber daya manusia ditangani oleh pimpinan unit teknis
operasional.
-
Manajer lini dan Biro kepegawaian/ sumber daya
manusia saling berbagi tanggung jawab dan kegiatan, dalam kontek manajer lini
sebagai pemilik dan sumber daya manusia sebagai konsultan.
-
Departemen
sumber daya manusia berperan dalam melatih manajer dalam praktik-praktik sumber
daya manusia dan meningkatkan kesadaran para manajer berhubungan dengan HR
concerns.
b. Tipe Struktur organisasi
- Struktur organisasi fungsional
Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Ciri-ciri
struktur organisasi fungsional :
Tidak menjamin adanya kesatuab
perintah keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menujuh spesialisasi
penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama
- Struktur organisasi divisional
Struktur Organisasi Divisional
(Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang
dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis.
Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang
berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih
tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
- Struktur
organisasi matriks
Struktur
Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari
Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan
untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur
Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan
Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional
juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan
kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi
komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
3.
Deskripsi Tugas
Sebuah
perusahaan memiliki struktur organisasi yang menggambarkan interaksi, tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian atau posisi yang diduduki oleh seorang
karyawan. Struktur organisasi tersebut memuat alur perintah yang
mengidentifikasi jabatan pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing karyawan
atas semua kegiatan kerja maupun komunikasinya dengan unit lain dalam lingkup
perusahaan tersebut.
a. Direksi
Memimpin
perusahaan secara umum, dan menentukan usaha dalam mengelola
perusahaan,Memegang kendali dan kuasa secara penuh serta bertanggung jawab
dalam pengembangan perusahaan secara keseluruhan,Mengelola usaha perseroan
sesuai Anggaran Dasar perusahaan,Membahas dan menyetujui hal-hal yang
membutuhkan perhatian dengan segera.
b. Direktur Utama
Mengkoordinasikan
dan mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang administrasi keuangan, kepegawaian,
dan kesekretariatan,Mengkoordinasikan serta mengendalikan kegiatan pengadaan
peralatan dan perlengkapan,Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan,Mengontrol uang
pendapatan, dan hasil penagihan piutang perusahaan,Melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan oleh Dewan Direksi dan bertanggung jawab kepada Dewan
Direksi,Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
c. Direktur
Menetapkan
prosedur kegiatan perusahaan pada tiap-tiap manajemen untuk mencapai tujuan
yang perusahaan,Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada di perusahaan,Mengkoordinir
dan mengontrol kegiatan-kegiatan dari manajer dan pertanggungjawabannya secara
periodik.
d. Direktur Keuangan
Direktur
keuangan dapat membentuk organ setingkat di bawahnya dengan jumlah yang
ditetapkan atas persetujuan Dewan Direksi,Mengawasi operasional bidang keuangan
perusahaan, dan melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan,Meminta
pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian pada tingkat di bawahnya.
e. Deriktur personal
Pengendalian
kebijakan pegawai dan pengembangan sistem perencanaan personalia, Pelaksanaan
kebutuhan kepegawaian dan administrasi,Pembinaan dan pengembangan staff
administrasi.
f.
Manager
Mengintegrasikan
berbagai macam variabel seperti karakteristik, budaya, pendidikan dan
sebagainya ke dalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan
mekanisme penyesuaian. Mekanisme yang diperlukan guna menyatakan variable
diatas. Antara lain sebagai berikut:
- Membuat rancangan organisasi dan
deskripsi pekerjaan
- Pengarahan yang meliputi pembuatan
keputusan, kebijakan supervise dan lain-lain
- Melakukan seleksi pelatihan,komunikasi
dan pengendalian.
- Mengembangkan system komunikasi dan
pengadilan
- Membuat system reward dan punishment bagi
karyawan.
g. Manager Personalia
Pengorganisasian
serta perencanaan program dan pengendalian Unit Personalia.Membuat alur proses
administrasi seluruh kegiatan personalia,Melakukan proses dan prosedur
rekrutmen karyawan seperti searching, interview, test and selection,Melakukan
remuneration management, yaitu struktur dan skala gaji, basic salary,
allowance, incentive, dan overtime.
h. Manager pemasaran
Bertanggung
jawab penuh dalam menjalankan fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran
kepada direktur,Melaporkan hasil kerja bagian pemasaran kepada direktur secara
berkala,Menetapkan prosedur operasional dan informasi yang lebih efisien
kaitannya dengan pemasaran yang dilakukan perusahaan.
i.
Manager
Produksi
Bersama-sama
dengan bagian lain untuk mengatasi dan mengantisipasi berbagai masalah yang
berkaitan dengan produksi,Membawahi beberapa bagian pada tingkat di bawahnya,
seperti PPC, Produksi, Pembelian, Gudang, dan lain-lain,Bersama-sama dengan
supervisor menangani masalah produksi di pabrik.
j.
Divisi
regional
Mengelola
asset perusahaan dan menjalankan bisnis secara benar sesuai arah dan tujuan
perusahaan,Menyepakati target kinerja dengan direksi dan beroperasi sebagai
unit usaha yang memberi keuntungan untuk perusahaan,Menjalankan kebijakan dan
prosedur baku yang telah ditetapkan oleh Head Office (Kantor Pusat),Menciptakan
dan meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi pemilik modal, dan calon penanam
modal.
4.
Sistem Penggajian
Sistem
pengajian adalah sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang
bekerja sebagai manajer, atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan,
tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja jumalh produk yang dihasilkan.
Setiap perusahaan sistem penggajiannya jelas berbeda dengan perusahaan lain
tergantung dengan kondisi perusahaan tersebut. Dalam sistem penggajian ada beberapa
yang harus di perhatikan yaitu informasi yang diperlukan oleh manajemen,
dokumen yang digunakan, fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk
sistempenggajian, serta tidak kalah pentingya yaitu sistem pengendalian
internperusahaan. Jika perusaahan sudah menerapkan sistem penggajian yang
tepat, maka akan tercapai kedisiplinan kerja yang baik.
F.
Aspek
Pemasaran
A. Strategi
pemasaran
Strategi pemasaran adalah himpunan
asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai
sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan
perusahan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu.
Dalam strategi pemasaran ini
terdapat strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan
komposisi terbaik dari keempat variable pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Keempat variable strategi acuan/baur
pemasaran tersebut adalah:
A.
Strategi Produk
Setiap perusahaan di dalam
mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share pasarnya, perlu mengadakan
usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih
baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang
lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang
tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan
sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang,
melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Dalam strategi
marketing mix, strategi produk merupakan unsure yang paling penting karena
dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi produk yang dapat
dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang
(Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat
mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama
strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan
meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Pada hakikatnya, seseorang membeli
produk bukan karena fisik produk itu semata-mata tapi karena manfaat yang
ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada dasarnya, produk yang dibeli
konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (Core Product), merupakan
inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli
(konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan
bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (ougemented product),
merupakan tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya,
seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara
cuma-cuma.
B.
Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur
marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik
untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab,
kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam
menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan
harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga
tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah
sebagai berikut:
1) Untuk bertahan hidup.
2) Untuk memaksimalkan laba.
3) Untuk memperbesar market share.
4) Mutu produk.
5) Karena pesaing.
Factor-faktor
yang mempengaruhi harga:
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik
C.
Strategi Penyaluran (Distribusi)
Dalam usaha untuk mencapai tujuan
dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan
penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen
atau si pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi
adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen
sampai ke konsumen. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:
1) Saluran langsung: Produsen →
konsumen
2) Saluran tidak langsung:
- Produsen → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar / menengah → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar → Pedagang menengah → Pengecer → Konsumen
D.
Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu konsep
dari Marketing Mix, promosi lebih kepada menawarkan access/channel kepada
pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan informasi yang lebih baik,
bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka promosi adalah salah satu medium
yang tepat! Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan konsep
MIX PROMOTION, yang terdiri dari:
Advertensi, yaitu suatu bentuk
penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai oleh suatu
sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal.
Personal Selling, yaitu penyajian
secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli
dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.
Promosi Penjualan, yaitu segala
kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising and publicity. Yang
merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition, roadshow, and all things
about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau continue.
Publicity, yaitu usaha untuk
merangsang permintaan dari suatu produk secara massif seperti layanan
masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang menyangkut nama baik
perusahaan dan diliput oleh pers!
Karena sifatnya yang accessible,
maka Promosi memerlukan Channel untuk mempromosikan produk suatu bank. Saat ini
misalnya, dengan adanya internet,
channel begitu mudah diciptakan.
Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu shar-e, yang bisa diakses lewat
www.share.com. Secara konservatif, bank bisa menyalurkan promosinya melalui
agent individu (personal channel) maupun saluran nonpersonal (nonpersonal
channel).
B.
Analisis Situasi Pasar
Perubahan situasi pasar belakang ini
banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi yang
semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan
antar produsen.
Menurut Cravens (2000), Analisa
situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru
atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah
strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan.
Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa
pesaing.
Pasar berubah karena adanya
perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan
kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman
baru bagi perusahaan untuk melayani pasar.
Sebelum membahas tentang analisis
pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi
pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama untuk memenuhi
kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita,
kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar,
market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan
video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah
produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan antara keduanya.
Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata kuncinya
adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar
sendiri yang bersifat niche.
1.
Analisa Pasar
Pasar
hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara
tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat
orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk
yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu
membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Pasar
produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan
keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk
menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia
atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu
kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.
2.
Luas Pasar
Luas pasar
bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi penduduk.
Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (Market
population) atau sering disebut sebagai potensial pasar adalah keseluruhan
permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode waktu yang berbeda
pula. Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai (accesable) atau
dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Dan
juga tidak semua total pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total perusahaan
maupun tujuan perusahaan, bagi pasar potensial ini merupakan bagian pasar yang
tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari potensi pasar yang tersedia
tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena
diperlukan beberapa persyaratan tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga
perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan
(qualified available market) tertentu. Meskipun demikian, bagian pasar yang
tersedia tersebut itupun masih pula diperebutkan oleh pesaing-pesaing
perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar yang dilayani (served marked)
perusahaan akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua bagian pasar yang dilayani
akan menjadikan sasaran (target) pasar bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan
maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market) yang akan dilayani
perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi
dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah
dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang
direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan
industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas pasar (market share).
3.
Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar
yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan
seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai
Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan proporsi
kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk
penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan
dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui
kedudukan perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga
seringkali tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart
keberhasilan pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya.
Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang
:
kemampuan
perusahaan menguasai pasar.
Kemampuan
penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau meningkatkan tingkat
market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap sebagai
keberhasilan perusahaan.
Kedudukan
(posisi) perusahaan di pasar persaingan. Berdasaar tingkat market share,
kedudukan masing-masing perusahaan dapat dilakukan urutan atau rangkingnya
dalam pasar persaingan. Secara berturut-turut posisi perusahaan dapat dibedakan
sebagai : Marker Leader, Challenger, Follower, dan Market Nicher. Perlu memilih
dan menentukan perusahaan-perusahaan lain yang dianggap sebagai pesaing
perusahaan. Rasio ini, dikenal sebagai Relative Market Share adalah lebih
realistis.
4.
Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis
harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan,
peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah
Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19).
Alat yang
dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT
atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan secara
jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis
1. Analisa lingkungan eksternal
Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan
strategi memanfaatkan peluang yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang
akan dihadapi suatu perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal kedalam
lima kategori yaitu kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk didalamnya
budaya, demografi dan lingkungan). Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan
kekuatan pesaing.
Salah satu bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat
dilakukan dengan menggunakan matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys
Summary). Menurut David (1997), matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi
faktor-faktor eksternal. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal
yang menyangkut persoalan ekonomi , sosial , budaya, demografi, lingkungan,
politik, peraturan pemerintah, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri
dimana perusahaan berada.
2. Analisa Lingkungan Internal
Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan
bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan
Wheelen, 2000). Hal ini sangat berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan
perusahaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa
analisa internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di
lingkungan.
Dalam penyusunan analisa lingkungan internal yag menyangkut
kekuatan dan kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks
analisa lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk
mengidentifikasi faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan misalnya
aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produksi
(David, 1997).
C.
Analisis Pesaing
a.
Definisi
Pesaing
Pesaing
adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan.
Kualitas
manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing
adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk
bersaing dan memenang-kan persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali
dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang
menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual
yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan
kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia
adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan
sekaligus menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri
untuk selalu survive dalam kehidupan yang keras ini.
Kelihatannya
mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana. Namun cakupan
pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan
lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh
teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Dalam dunia
persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin,
baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan
laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi
perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus
mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
1. Beberapa hal
yang perlu diketahui dari pesaing:
2. Kelengkapan
mutu, desain dan bentuk produk
3. Harga yang
ditawarkan
4. Saluran
distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
5. Promosi yang
dijalankan
6. Rencana
kegiatan pesaing ke depan
Untuk
mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis
pesaing dengan cara:
a.
Mengidentifikasikan pesaing
Tahap ini
dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari
pesaing. Identifikasi ini meliputi:
1. Jenis produk
yang ditawarkan
2. Melihat
besarnya pasar yang dikuasai
3. Identifikasi
peluang dan ancaman
4. Identifikasi
keunggulan dan kelemahan
b. Menentukan
sasaran pesaing
Berdasarkan
produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki
produk yang sejenis
2. Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk
yang mirip.
Tujuan
menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat
laju pesaing.
c. Identifikasi
strategi pesaing
Tujuan
perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh
karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya.
Berikut
adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
1. Strategi
menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang
dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
2. Pesaing
langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap
kelemahan yang dimiilki lawannya.
3. Strategi
gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang
dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang
sedang lengah.
4. Strategi
bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang
lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
d. Analisis
kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan
melalui tahap-tahap berikut:
1. Mencari dan
mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran,
strategi dan kinerja pesaing.
2. Mencari tahu
kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia,
teknologi dan lobi di pasar.
3. Mengetahui
market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan
e. Menentukan
sasaran pesaing
Dengan
mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat
mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
Identifikasi
reaksi pesaing
Tindakan
pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditanggapi
secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari lebih
dahulu baru membalas.
Strategi
menghadapi pesaing
Strategi
menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan
pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar
mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Bentuk
persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Persaingan
merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan
hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan
industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja.
Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol,
tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola,
Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan
bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan
antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan
generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara Teh Botol
Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Limalingkungan
generik yang menguraikan batas struktur industri adalah sebagai berikut :
1. Pasar yang
baru muncul (Emerging)
Merupakan industri yang baru
dibentuk atau dibentuk kembali dengan adanya penciptaan beberapa faktor seperti
tekhnologi baru, perubahan kebutuhan pembeli, dan identifikasi atas kebutuhan
yang terpenuhi oleh pemasok.
2. Pasar yang
terpecah (Frgmanted)
Pada jenis industri ini, tidak satu
pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat dalam hal pangsa pasar atau
pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan yang relatif
kecil.
3. Transisional
(Transitional)
Industri ini berubah dari tahap
pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang ditampilkan oleh daur hidup produk
industri.
4. Pasar yang menurun (Declining)
Pada jenis industri ini, penjualan
sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak sesuai siklus dan karenanya
penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik hal ini benar-benar
dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5. Global
Perusahaan dalam kategori ini
bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri mobil, ban, dan
sebagainya.
Dengan kata
lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan
dimasa yang akan datang.
b.
Identifikasi Pesaing
Untuk
mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Peta persaingan
ini digunakan untuk analisa pesaing secara tepat sasaran dan tidak salah arah.
Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi seluruh pesaing yang ada.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang
sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan
adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang
dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang
terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita
sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market
Share) pesaing
Untuk
melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen
pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya
pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui
adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai
pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan
mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta
ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap
peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang
sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera
diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi
kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan
pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu,
kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
c.
Menentukan Sasaran Pesaing
Sebagaimana
dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing
jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir
sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh
adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank
adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti
asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer,
atau dana pensiun.
Setelah kita
mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran
pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan
mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran
mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau
laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen
dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika
sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan
market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi
pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis
yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan
dari masing-masing produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan
merker share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka
memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu
diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan
cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan
mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu
produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan
atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi
penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
d.
Identifikasi
Strategi Pesaing
Ada beberapa
macam strategi yang dijalankan, antara lain:
1. Strategi pemimpin pasar
Mayoritas
industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin
pasar.Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang
relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya
mencakup perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi
dan intensitaas promosi.
Perusahaan
yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnyauntuk
mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk
mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga
tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan
baik. Ketiga,berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa
pasarnya meskipun luas pasar tidak berubah.
Bila pasar
berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh manfaatterbanyak.
Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru, kegunaanbaru
dan penggunaan yang lebih banyak atas produknya.
Sementara
mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus melindungi
usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin bagaikan
gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah. Lebah terbesar
terus menerus menganggu gajah si pemimpin.
Pemimpin
harus dapat melakukan inovasi secara berkesinambungan. Pemimpin pasar
menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin memegang prakarsa,
menentukan laju dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah
menyerang dengan baik.
Sasaran
strategi bertahan adalah untuk mengurangi probabilitaas serangan, mengalihkan
serangan daerah yang kurang berbahaya, dan memperkecil intensitas. Setiap
serangan mungkin saja berbalik memperkecil laba yang akan diperoleh.tetapi
jumlah pengurangan tersebut sangat ditentukan oeh bentuk tanggapan atau reaksi
yang paling tepat dalam penetapan harga dan serangan lainnya.
Strategi
pemasaran merupakan salah satu bagian yang terpenting dan mempunyai pengaruh yang
sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus barang dan jasa yang dimulai dari
produsen sampai ke konsumen akhir yang dapat menciptakan permintaan yang begitu
efektif.
Perusahaan
yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang
dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan situasi persaingan akan
membantu manajemen untuk memutuskan di mana akan bersaing dan bagaimana
menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Untuk
mempersiapkan strategi pemasaran efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing
aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, tujuan,
kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing.perusahaan juga perlu mengetahui
bagaimana merancang system intelijen kompetitif yang efektif, pesaing mana yang
akan dihadapi dan mana yang akan dihindari.
2. Strategi penantang pasar
Perusahaan-perusahaan
yang menempati urutan kedua biasa disebut “runner-up” atau “penyusul” (trailing
firm). Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan.
Mereka dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu
usaha yang gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan
penantang pasar atau Market Challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap “nrimo”,
tidak menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.
Suatu
langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan sasaran
strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah
peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa
hal itu akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi.
Pada
dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan :
• Perusahaan
menyerang pemimpin pasar.
• Perusahaan
menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil yang kurang
berhasil
serta kekurangan dana.
Ada lima
strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Serangan
Frontal. Penyerang dikatakan melakuakan serangan frontal bila ia mengerahkan
massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang
kekuatan lawan daripada titik kelemahan lawan.
2. Serangan
Melambung (Flank Attack). Daerah yang diperkirakan akan diserang selalu
memiliki
pasukan yang terkuat. Itulah sebabnya daerah sayap dan belakang sering lemah,
sehingga merupakan daerah sasaran musuh. Prinsip pokok dari serangan yang
modern ialah “kosentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan”.
3. Serangan
Mengepung (Encirclement Attack). Merupakan kebalikan dari serangan sisi,
maka
serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
4. Serangan
Lintas (Bypass Attack). Serangan jenis ini adalah strategi menyerang yang
paling tidak langsung serta menjauhkan diri dari stiap gerakan yang mengarah ke
daerah pemasaran pesaing.
5. Serangan
Gerilya. Khusus bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang kekurangan
modal yang ingin menyerang pasar, ada pilihan yang tersedia, yaitu serangan
gerilya. Perang gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus
pada berbagai wilayah lawan. Tujuannya mengganggu dan mengacau lawan dan
akhirnya memperoleh tempat berpijak yang tepat.
3. Serangan pengikut pasar
Tidak semua
perusahaan nomor dua berniat menantang perusahaan yang memimpin pasar. Usaha
untuk merebut konsumen milik para pemilik pasar tidak pernah dianggap enteng
oleh mereka ini. Bila tindakan perusahaan yang menantang itu berupa penurunan
harga, jasa pelayanan yang lebih baik atau tambahan penampilan produk, maka
denga cepat pemimpin pasar akan menandinginya untuk melumpuhkan serangan.
Perusahaan
pengikut selalu merupakan sasran utama dari serangan yang dilancarkan oleh
perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah
biaya produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu
juga, dia harus cepat memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. Ada tiga
strategi umum yang bisa dimanfaatkan :
1. Mengikuti
dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan pemimpin pada
banyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya
hampir-hampir seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung.
2. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini,
perusahaan pengikut membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti
market leader dalam hal pembaurang pasar yang
pokok, dan
juga pembaruan produk, tingkat harga dan saluran distribus. Perusahaan pengikut
dengan strategi ini bisa diterima oleh market leader,karena program
pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar si pengikut turut
membantu si pemimpin untuk tidak dianggap sebagai monompoli pasar.
3. Mengikuti
secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa hal yang dilakukan
market leader, namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan sendiri.
Perusahaan ini mungkin sangat inovatif, walaupun demikian, ia menghindari
persaingan langsung dan mengikuti banyak strategi pemimpin pasar yang jelas
akan menguntungkannya. Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk menjadi
penantang pasar di kemudian hari.
Ada bentuk
spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedang mengangkat
penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah perusahaan-perusahaan tiruan,
atau “jiplakan” produk yang populer di dunia.
4. Strategi penggarap relung pasar
Dalam hampir
setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang mengkhususkan
diri pada sebagian dari pasar dan menghindari bentrok dengan perusahaan-
perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan kecil ini menempati “relung-relung”
pasar yang mereka layani dengan efektif melalui spesialisasi, dan yang cendrung
diabaikan perusahaan- perusahaan besar.
e.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Setelah kita
tahu siapa saja pesaing kita, kita harus mencari tahu kekuatan dan kelemahan
pesaing. Sebaiknya analisis kekuatan dan kelamahan dibuat dalam bentuk tabel
untuk memudahkan dalam mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael
Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah
para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun
lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan
segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman
peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
1) Ancaman
persaingan segmen yang ketat
segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat
dan agresif.
2) Ancaman
pendatang baru
Daya tarik
segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
3) Ancaman
produk substitusi
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang actual atau
potensial.
4) Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar yang
kuat atau semakin meningkat.
5) Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Sebuah
perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan
masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D. Little, sebuah
perusahaan akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar
sasaran berikut ini:
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan
strategis yang luas.
2. Kuat.
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan posisi jangka
panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun tindakan
yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup
baik Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang
ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil
memuaskan yang bisa terus mempertahankan dalam bisnis.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak
berpeluang. Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada
peluang untuk memperbaiki.
Salah satu
langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan
usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor ,
untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa
public image yang dibangun.
f.
Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi
Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen
pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan
baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.
g.
Strategi menghadapi pesaing
Strategi
dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
2.
Strategi produk
Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna,
bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen
untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
2. Strategi penetapan
harga
Harga
merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu strategi bagi
seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran produknya dari pesaing,
sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Umumnya
penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga produknya.
Tujuan tersebut adalah:
a. Mendapat
keuntungan maksimum
b. Target
pengembalian investasi
c. Untuk
mengurangi persaingan
d. Mempertahankan atau memperbaiki market share
3. Strategi promosi
Promosi
merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya permintaan
konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi
penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa.
Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating
or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi
dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive)
atau membujuk.
4. Strategi
distribusi
Saluran
distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam
proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain
adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara
produsen dan konsumen.
Sebelum
mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka terlebih dahulu kita
harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini penting
artinya karena dalam pemilihan saluran distribusi produsen harus berorientasi
pada produk yang disalurkan.
G.
Aspek
Keuangan
1.
PENGERTIAN
ASPEK KEUANGAN
Investasi
yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha)n sudah barang tentu
memerlukan sejumlah modal (uang),di samping keahlian lainnya. Modal yang
digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya
investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.
Untuk
memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang
ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan
modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-masing modal
tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang
diinginkan perusahaan. Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian.
Hal ini dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk memperolehnya,
dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Masalah yang
perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasinkeuntungan yang diperoleh dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan
dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat
berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan
estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya
menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnyaa akan dituangkan dalam aliran
kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.
Dengan
dibuatnya aliran khas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut
melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah
investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat
ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi
dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP), Average Rate of Return
(ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return (IRR), Profitability
Index (PI), dan Break Event Point.
Khusus bagi
perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau
perluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang
dimilikinya. Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan
meggunakan rasio-rasio keuangan tertentu seperti rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan
untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya
dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek
inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas
hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah
satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
Secara
keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
a. Sumber-sumber
dana yang akan diperoleh.
b. Kebutuhan
biaya investasi.
c. Estimasi
pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan
jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
d. Proyeksi
neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode
e. Kriteria
penilaian investasi.
f.
Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan.
2.
KOMPONEN
BIAYA ANGGARAN
Untuk
mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dan ayang relatif
cukup besar. Perolehan dana dapat dicarin dari berbagai sumber dana yang ada
seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan
apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari
keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik
usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah
saatu modal atau dengan modal gabungan.
Setelah
jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah
dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah
sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah
bagi perusahaan.
Penggunaan
kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas
berbeda. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu :
Modal Asing
(Modal Pinjaman)
Modal asing
atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan
dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk membiayai
suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi, provisi, dan
komisi, serta bunga yang besarnya relatif. Kemudian adanya kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian
sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan
syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan
modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia
dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan mengguynakan modal pinjaman biasanya
timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengejakan usaha
yang dijalankan.
Sumber dana
modal asing dapat diperoleh antara lain dari :
a. Pinjaman
dari dunia perbankan.
b. Pinjaman
dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana
pensiun, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman
dari perusahaan nonbank.
d. Modal
Sendiri
Modal
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya
dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan
menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan
menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya
beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar
deviden. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a.
Setoran dari pemegang saham.
b.
Dari cadangan laba ;atau
c.
Dari laba yang belum dibagi.
3.
PENYUSUNAN
ANGGARAN INVESTASI
Investasi
adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif
panjang dalam berbagai bidang usaha. Jangka waktu investasi biasanya lebih dari
satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap.
Komponen
yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan
jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi
meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum
komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut :
Biaya prainvestasi terdiri dari :
a. Biaya
pembuatan studi
b. Biaya
pengurusan izin-izin
Biaya pembelian aktiva tetap seperti
:
a.
Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin,
bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva berwujud lainnya.
b.
Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak
cipta, lisensi, dan merk dagang
Biaya operasional yang terdiri dari:
a. Upah dan
gaji karyawan
b. Biaya
listrik
c. Biaya
telepon dan air
d. Niaya
pemeliharaan
e. Pajak
f.
Premi asuransi
g. Biaya
pemasaran, dan
h. Biaya-biaya
lainnya.
Sumber
pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri
atau modal pinjaman atau kombinasi dari keduanya. Pembiayaan untuk membeli
aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjanga, hal ini
disebabkan aktiva tetap digunakan dalam jangka waktu relatif panjang pula,
sehingga pengembalian pinjamannya pun dapat dilakukan secara jangka panjang.
Adapun untuk biaya operasional biasanya digunakan pinjaman jangka pendek.
4.
ARUS KAS
(CASH FLOW)
Cash Flow
merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Cash flow menggambar beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan
jenis-jenis pemasukan tersebut. cash flow juga menggambarkan berapa uang yang
keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan
perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas
selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas
tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan
penggunaan-penggunaannya. Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di
masa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil
perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya.
Ketidakpastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk development
proyek tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
Jenis-jenis
cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
a.
Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan
pengeluaran pada awal periode untuk investasi
b.
Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau
dikeluarkan pada saat operasi usaha.
c.
Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada
saat usaha tersebut berakhir.
5.
KRITERIA
PENILAIAN INVESTASI
Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu
investasi ditinjau bdari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan
beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standart untuk
usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau
target yang telah ditentukan.
Adapun
kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatau usaha atau
investasi adalah :
1.
Payback Period (PP)
2.
Average Rate of Return (ARR)
3.
Net Present Value (NPV)
4.
Iternal Rate of Return (IRR)
5.
Profitability Index (PI)
6.
Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas. Penggunaan rasio ini sebaiknya
digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah pernah berjalan
sebelumnya atau sedang berjalan.
6.
RASIO-RASIO
KEUANGAN
Terkait dengan
studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai perusahaan
yang sudah berjalan beberapa periode. Tujuananya adalah untuk menilai apakah
layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan.
Dari laporan keuangan ini juga tergambar kinerja manajemen masa lalu yang
sekaligus merupakan gambaran kinerja kedepan. Laporan yang disajikan akan
dinilai melalui rasio-rasio keuangan yang ada, sehingga akan mengetahui kondisi
keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
Dalam
praktiknya, pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk memnuhi kepentingan
berbagai pihak di samping pihak manajemen dan pemilik perusahaan itu sendiri.
Masing-masing pihak memiliki kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan
keuangan yang diberikan oleh perusahaan.
Adapun pihak
yang berkepentingan terhadfap laporan keuangan perusahaan sebagai berikut :
1. Kreditur
2. Pemegang
Saham
3. Pemerintahan
4. Manajemen
5. Karyawan
Jenis-jenis
Laporan Keuangan, Laporan keuangan yang disajikan haru sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standart yang
telah ditentukan
1.
Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan paa tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi
aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2.
Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba/Rugi merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu
3.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua
aspek yang berkaitan dengan kegiatan prusahaan, baik yang berpengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap kas.
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis
dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan Perusahaan adalah suatu unit
kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan usaha
lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Bentuk
badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tiap-tiap
badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan. Peran Badan Usaha dalam
perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan perekonomian negara,
meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan dan pendapatan,
dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah di
bidang ekonomi.
B . Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa
jenis, sehingga sangat penting bagi kita untuk mengetahui teori- teori tentang
masing- masing badan usaha baik itu mengenai kekurangan ataupun
kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai dengan prosedur
agar nantinya dalam menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami kerugian. Badan
usaha dan perusahaan memiliki perbedaan, jadi jangan mencampuradukan badan
usaha dan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Gendon.
2013. Bentuk
Badan Usaha, (Online ).
Julaiha,
Putri. 2012. Bentuk-
Bentuk Badan Usaha,(Online).
Kuswandi,
Zepri. 2012. Jenis-
Jenis Badan Usaha, (Online ). http://zeprikuswandi.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-badanusaha_6283.html
.
Nisa. 2012. Bentuk Badan Usaha dan Prosedur
Pendirian Usaha, (Online). ( http://nissaajah91.wordpress.com/2012/11/04/bentuk-badan-usaha-dan prosedur-pendirian-usaha/ )
Noviyanto.
2011. Pengembangan
Rencana Bisnis di Bidang TIK Regulasi dan Prosedur Pendirian
Usaha, (Online ).
Sudrajat,
Iyan. 2012. Alasan
Mendirikan Badan Usaha, (Online ). ( http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha )